“PENTINGNYA
KESEIMBANGAN HIDUP”
By Bhikkhu
Aggacitto
Manusia
merupakan salah satu makhluk yang selalu mengalami perkembangan, setiap waktu
tanpa disadari seseorang sebenarnya telah mengalami perekembangan dan
perubahan. Tetapi karena adanya kegelapan didalam batin yang dibutakan oleh
keserakahan, kebencian dan kebodohan maka hal tersebut tidak disadarinya.
Seiring dengan perkembangan manusia dan perkembangan zaman, telah banyak
memberikan perubahan hidup. Demikian juga fenomena kehidupan semakin banyak pula
dijumpai dan dialami dalam rutinitas keseharian, baik itu sesuatu yang disukai
atau sesuatu yang tidak disukai, baik hal yang membahagiakan ataupun yang
menyengsarakan. Ketika kondisi yang menyenangkan dan membahagiakan tentu itu
tidak akan berpengaruh terhadap diri seseorang dan tidak akan menjadi suatu
beban masalah baginya. Tetapi jika kondisi yang tidak menyenangkan dan suatu
hal yang membuat penderitaan maka itu akan menjadi masalah baginya. Berdasarkan
observasi, sudah tidak terhitung lagi jumlahnya seseorang mengalami kegagalan
dan ketidak mampuan dalam menghadapi semua masalah yang dialaminya yang
akhirnya berimbas kepada ganguan kesehatan yaitu peningkatan setres dan depresi
pada diri seseorang, sehingga seseorang banyak yang melampiaskan dengan cara –
cara yang kurang tepat, seperti terjerumus kepada pengkonsumsian minuman
beralkohol sampai pada penggunaan obat – obat terlarang. Hal tersebut tentu
memeberikan suatu gambaran bahwa ketidak mampuan mental dan pondasi diri
seseorang rapuh. Apabila hal ini dibiarkan begitu saja tanpa adanya suatu solusi
yang tepat dan benar, maka akan memberikan keterpurukan yang berkepanjangan dan
ketidak seimbangan hidup seseorang.
Fenomema
– fenomena yang bermunculan tersebut merupakan bagian dari bentuk ketidak sehatan
mental manusia didalam menyeimbangkan hidupnya terhadap nilai – nilai
spiritual, ketika seseorang sudah mampu mengaktualisasi dirinya tehadap
religiusitas maka akan sangat memperkecil kondisi yang buruk mempengaruhinya.
Meskipun masalah hidup sering muncul maka hal itu tidak akan memberikan efek
yang buruk baginya. Karena nilai – niali dari spiritual akan memberikan
kekuatan tersendiri bagi seseorang untu merubah hidupnya kearah yang positif.
Sesungguhnya
sejak awal manusia terlahir didunia ini sudah mempunyai kekuatan, karena
manusia memiliki penalaran dan pemikiran, yang berbeda dengan makhluk – makhluk
lainnya. Tetapi karena saking banyaknya kebodohan didalam bati (kegelapan
batin) maka merek tidak menyadarinya bagaiman eksistensi manusia yang sesungguhnya.
Manusia cenderung pasrah dan menggantungkan diri pada sesuatu diluar dari
dirinya sendiri. Maka dari itu rubahlah pola pikir dan tindakan yang kurang
bijaksana tersebut. Dalam sabda Sang Buddha dikatakan “Ia yang telah mengenal ajaran Buddha
dan kemudian mempraktikan dalam kehidupan sehari – hari dengan penuh ketekunan
dan ketulusan, maka ia akan diliputi kebahagiaan dan ketenangan” (Pandita
Vagga, VI:79)
Batin
semua orang sebenarnya adalah sama tergantung bagaimana seseorang mampu dan
bisa mengolahnya, “Seperti halnya jika
seseorang memiliki anjing peliharaan, apabila sang pemilik ingin mempunyai
anjing yang cerdik dan penurut maka anjing tersebut haruslah dilatih dengan
baik dan benar”. Mengenali batin atau melihat diri sendiri merupakan suatu
obat dan salah satu langkah yang sangat tepat didalam mengatasi semua fenomen
problem yang terjadi didalam kehidupan, dan tentunya dari hal tersebut tidak
akan memberikan efek yang negatif bagi diri seseorang, justru kehidupan
seseorang akan semakin lebih tenang dan damai.
Tips
sederhana “Chanda (puaslah dan senangilah
apa yang dikerjakan), Viriya (rajin dan bersemangat tanpa mengeluh dalam
melakukan sesuatu), Citta (perhatikan dengan sepenuh hati terhadap yang
dilakukan), Vimamsa (evaluasi, penyelidikan dan perenungan terhadap yang
dilakukan, lakukanlah dengan bijaksana/ panna. Janganlah pernah menunda
waktu untuk melakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri, janganlah hanya
ketika mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan hidup baru mau melakukan
sesuatu yang baik, kuncinya S4 (Selalu
Sadar Setiap Saat). Waktu adalah kesempatan dan kesempatan adalah kunci
keberhasilah. Sabda Sang Buddha
“Appamadena Sampadetha” berjuanglah dengan benar dan bersunguh – sungguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar