Namo Buddhaya,
Hari
Kathina (Sangha Dana) dalam Buddhisme sangat erat hubungannya dengan Sangha (Persaudaraan
para Bhikkhu), sedang Sangha sangat erat hubungannya dengan Pelestarian Dhamma. Dengan begitu jelaslah sudah bahwa esensi peringatan Kathina adalah berkaitan
erat dengan pelestarian Dhamma.
Hari
Kathina menandakan berakhirnya masa Vassa (Musim Penghujan) yang merupakan
salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh para Bhikkhu selama tiga bulan
setiap tahunnya. Vassa adalah masa berdiam diri bagi para anggota Sangha yang
berlangsung di musim penghujan. Selama musim penghujan para bhikkhu tidak melakukan
perjalanan penyebaran Dhamma, tetapi berdiam bersama di satu tempat hingga
musim hujan itu berakhir. Pelaksanaan Vassa ini ditetapkan semenjak zaman Sang Buddha
pada sekitar 2600 tahun yang lalu.
Masa
Vassa selain memberi waktu pada para bhikkhu untuk melatih diri setelah
sepanjang tahun sibuk melayani umat, juga merupakan salah satu perwujudan cinta
kasih universal (metta karuna) pada semua mahkhluk hidup. Pada musim penghujan
banyak binatang kecil melata yang berdiam dalam tanah sepanjang musim
panas/kemarau akan keluar dari tanah. Di zaman itu para anggota Sangha
melakukan penyebaran Dhamma dengan berjalan kaki sehingga sangat besar kemungkinannya
para binatang tanah yang kecil dan lemah itu akan mati terinjak oleh para
bhikkhu yang melakukan perjalanan penyebaran Dharma, walau secara tidak
disengaja.
Inilah
salah satu wujud cinta kasih universal kepada semua makhluk hidup, bahkan
kepada para binatang kecil, yang diteladankan oleh Buddha dan dilestarikan oleh
keluarga besar Sangha. Selain sebagai penerus pelita Dhamma dan penyebar metta
karuna, Sangha juga melambangkan keberadaan Sila di dunia Saha ini. Saha
berarti tahan menderita, tetapi tahan menderita ini bukan dalam pengertian
positif, melainkan karena adanya pandangan salah yang menganggap bentuk-bentuk
berkondisi semu yang tidak kekal sebagai kebahagiaan yang sejati. Yang lebih
parah lagi, para makhluk yang diliputi kebodohan batini ini mengejar
kebahagiaan semu itu di atas penderitaan makhluk yang lain.
Oleh
sebab itu, agar supaya dapat benar-benar dari terbebas kekeliruan pandangan
salah ini, para siswa Buddha harus mengembangkan kebijaksanaan, yang mana
kebijaksanaan ini berdiri di atas dasar pondasi Sila yang kokoh. Ini juga
berarti, Sila yang kokoh adalah dasar dari Buddha Dhamma. Buddha Dhamma dalam
pengembangannya boleh termanifestasi dalam berbagai bentuk aliran atau tradisi,
tetapi semua itu tetap mengacu pada Sila.
Selama
di dunia ini ada siswa Buddha yang tekun dan gigih dalam menjalankan Sila,
selama itu pula Buddha Dhamma tetap akan lestari di dunia ini. Sedang selama 2600
tahun ini, Sangha adalah perlambang Sila yang kokoh dan menyeluruh. Dengan
lestarinya para anggota Sangha yang meneruskan tradisi Sila yang benar, maka
lestari pulalah Buddha Dharma yang indah dan mulia.
Perayaan Kathina adalah mengingatkan kita untuk mendukung kelestarian Sangha. Dengan berakhirnya masa Vassa maka tibalah saatnya bagi para umat perumah tangga untuk menunjukkan metta karuna kepada semua makhluk dengan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Sangha dalam bentuk dana jubah, makanan, obat-obatan serta hal-hal lain yang berguna untuk mendukung kebutuhan dasar pelestarian Sangha, yang pada akhirnya juga menunjang pelestarian Dhamma. Jelaslah kini hubungan antara Kathina dengan pelestarian Dhamma.
Tetapi ada satu hal yang harus dijelaskan mengenai arti tersirat dalam pemahaman pelestarian Dhamma. Sangha dibentuk demi tercapainya kebahagiaan semua makhluk yang mana kebahagiaan mutlak bagi para makhluk adalah pemahaman dan penerapan akan Buddha Dhamma. Jadi, dalam memberikan dukungan bagi Sangha, janganlah lupa bahwa esensi Kathina adalah pemahaman dan penerapan ajaran mulia oleh setiap siswa Buddha, yang mana salah satunya adalah menjalankan Sila.
Perayaan Kathina adalah mengingatkan kita untuk mendukung kelestarian Sangha. Dengan berakhirnya masa Vassa maka tibalah saatnya bagi para umat perumah tangga untuk menunjukkan metta karuna kepada semua makhluk dengan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Sangha dalam bentuk dana jubah, makanan, obat-obatan serta hal-hal lain yang berguna untuk mendukung kebutuhan dasar pelestarian Sangha, yang pada akhirnya juga menunjang pelestarian Dhamma. Jelaslah kini hubungan antara Kathina dengan pelestarian Dhamma.
Tetapi ada satu hal yang harus dijelaskan mengenai arti tersirat dalam pemahaman pelestarian Dhamma. Sangha dibentuk demi tercapainya kebahagiaan semua makhluk yang mana kebahagiaan mutlak bagi para makhluk adalah pemahaman dan penerapan akan Buddha Dhamma. Jadi, dalam memberikan dukungan bagi Sangha, janganlah lupa bahwa esensi Kathina adalah pemahaman dan penerapan ajaran mulia oleh setiap siswa Buddha, yang mana salah satunya adalah menjalankan Sila.
Tidak
dipungkiri bahwa tidak semua siswa Buddha menerima Sila secara resmi dari
anggota Sangha, tetapi meskipun demikian Sila tetap terpancang di lubuk hati
dan terpancar dalam setiap tindak tanduk kita semua.
Maka
dari itu dengan ini kami segenap keluarga besar Indonesia Theravada Buddhist
Centre (ITBC) Cemara Asri, mengundang dan mengajak saudara – saudari sedhamma
untuk bersama mengikuti acara Kathina Dana/ Sangha Dana kepada para Bhikkhu
Sangha, yang akan kami selenggarakan pada : SABTU, 03 NOVEMBER 2012, Pukul
19.00 Wib – Selesai, di Hall Meditasi ITBC, Jl.Boulevard Utara No.1 – Cemara Asri.
Untuk informasi Dana kepada Sangha dapat
menghubungi kami.
Happy
Moment Happy in Dhamma…
Sabbe
Satta Bhavantu Sukkhitata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar